Pep Guardiola-Manchester City
Knitted Scarves
Made In UK
Scarvespedia
Josep "Pep" Guardiola i Sala (lahir di Santpedor, Barcelona, Catalunya, Spanyol, 18 Januari
1971; umur 45
tahun) merupakan seorang mantan pemain sepak bola
Spanyol, yang
mulai awal musim 2013–14 menjadi pelatih FC Bayern München. Ia dahulu berposisi sebagai gelandang
bertahan. Ia melatih Barcelona sejak 2008 hingga Juni 2012. Ia juga pernah
bermain untuk tim nasional Spanyol dan tim nasional Catalunya.
Karier
Klub
Josep
Guardiola pernah bermain untuk Barcelona B, Barcelona, Brescia, Roma, Al-Ahli, dan Dorados. Sepanjang karier klubnya, ia bermain 378 kali dan
mencetak 17 gol.
Internasional
Josep
Guardiola pernah bermain untuk tim nasional U-21 Spanyol, tim nasional utama Spanyol, dan untuk tim nasional Catalunya. Di tim nasional utama Spanyol, ia
bermain 47 kali dan mencetak 5 gol. Ia turut membawa Spanyol juara pada Olimpiade Barcelona 1992.
Kepelatihan
FC Barcelona
Pada musim
2007–2008, Josep Guardiola melatih tim Barcelona B. Pada 8 Mei 2008, Joan Laporta, presiden FC Barcelona mengumumkan bahwa Josep Guardiola
akan menggantikan Frank Rijkaard sebagai pelatih tim utama
Barcelona. Guardiola menandatangani kontrak pada 5 Juni 2008.
Pada musim
awal kepelatihannya, Barcelona berhasil mengakhiri musim dengan meraih tiga
gelar sekaligus (treble), yaitu: La Liga, Copa del Rey, dan Liga
Champions. Selain
itu, Barcelona menjadi tim tersubur di antara jajaran liga-liga terbaik Eropa dengan mencetak sekitar 150 gol di semua kompetisi.
Pada tahun
2009, menjadi puncak kejayaannya Pep Guardiola dengan Barca, dengan meraih 6
trofi sekaligus di kejuaraan domestik, maupun di Eropa. Trofi yang dimenangkan
Pep bersama Barca pada tahun itu, yaitu: La Liga, Copa del Rey, Piala Super
Spanyol, Liga
Champions UEFA, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA, sekaligus menjadi pelatih terbaik tahun (musim) itu.
Guardiola
tercatat sebagai pelatih terbaik sepanjang sejarah Barcelona dengan 14 (empat
belas) trofi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun melatih.[1]
Pada 26
April 2012, Pep Guardiola mengadakan konferensi pers berkaitan dengan
pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala di FC Barcelona. Dia membantah rumor
akan pindah klub, dan beralasan bahwa dirinya ingin istirahat sejenak dari
melatih klub, karena dia merasa empat tahun terakhir adalah tahun yang paling
melelahkan dalam hidupnya.[2]
Bayern München
Pada 16
Januari 2013, FC Bayern
München mengumumkan
bahwa Guardiola telah menandat
angani
kontrak berdurasi tiga tahun untuk menjadi manajer mereka pada akhir musim 2012-13,
menggantikan Jupp
Heynckes yang akan
pensiun.[3][4]
Manchester City
February 2016 Manchester City memastikan Pep Guardiola akan menggantikan Manuel Pellegrini dan menempati kursi pelatih mulai musim depan. Mantan pelatih Barcelona tersebut pun menyambut antusias kesempatan itu.
"Saya ingin menikmati stadion Inggris dan emosi yang ada di dalamnya. Di usia saya sekarang ini, sepertinya sekarang menjadi momen yang tepat," ujar Guardiola kala itu.
Memang, Liga Primer Inggris menawarkan atmosfer yang tiada duanya. Fans yang antusias, media massa yang galak dan level permainan yang berjalan semakin ketat di setiap musimnya. Pelatih mana pun akan sulit melewatkan kesempatan bisa menjalani karir di Liga Primer Inggris.
Rekam jejak prestasi Guardiola menjadi salah satunya, tapi bukan yang utama. Adalah sistem bermain yang secara khusus dibawa Guardiola dari Spanyol ke Jerman dan kini sampai ke Inggris. Bagaimana pun formasinya, yang terpenting bagi Guardiola adalah bagaimana sistem bermain berjalan dengan efektif.
Di Barcelona, identitas yang diusung adalah skema 4-3-3. Tapi dengan tim yang terus berkembang, formasi pun berubah menjadi 3-4-3 dan sistem bermain menjadi lebih hancak, efektif dan efisien, dengan pemain mampu beradaptasi dengan baik dalam evolusi menyerang dan bertahan, atau sebaliknya.
Di Bayern, keberagaman berlanjut. Variasi permainan terus berkembang, pun demikian dengan skema dan formasi bermain, mulai dari 4-3-3 hingga 2-3-3-2 sekali pun. Yang terpenting bagi Guardiola adalah bagaimana pemain bisa selalu fleksibel, mengeluarkan kemampuan terbaiknya, terus bergerak dan berevolusi mengikuti sistem bermain yang diterapkannya.
Dan kunci dari kesuksesan jalannya sistem tersebut adalah kecepatan dan dominasi penguasaan bola. Menguasai bola selama mungkin sama dengan menguasai jalannya pertandingan dan menurunkan efektivitas bermain lawan. Semua itu disokong oleh akurasi dan kecerdikan pemain, plus kualitas passing yang mumpuni dan kapabilitas mencari ruang kosong dan memaksimalkan kesempatan.
Dengan gaya permainan menekan, Guardiola tak ingin memberikan jarak yang terlalu lebar antarlini. Tak selalu efektif, tapi permainan rapat dan cepat dengan pressure tinggi yang kemudian identik dengan Guardiola.
Dalam bermain, sistem semacam itu yang ditawarkan Barcelona dan bila melihat level performa Manchester City di musim ini, sepertinya akan ada perombakan dan perbaikan besar-besaran di skuat Manuel Pellegrini. Sebagai contoh, merujuk pada performa Citizen di Eropa, pemain tak mampu memberikan tekanan yang cukup kepada lawan yang memiliki level kualitas sepadan. Bahkan penggawa City kerap tertinggal dalam menutup pergerakan lawan.
Bagaimana racikan Pep Guardiola untuk Manchester City musim 2016?! Kita liat saja...
Informasi pribadi
|
|||
Nama
lengkap
|
Josep
Guardiola i Sala
|
||
Tanggal
lahir
|
|||
Tempat lahir
|
|||
Tinggi
|
|||
Posisi
bermain
|
|||
Informasi klub
|
|||
Klub saat
ini
|
FC Bayern
München
|
||
Karier junior
|
|||
1983–1990
|
|||
Karier senior*
|
|||
Tahun
|
Tim
|
Tampil
|
(Gol)
|
1990–1992
|
59
|
(5)
|
|
1990–2001
|
263
|
(6)
|
|
2001–2002
|
11
|
(2)
|
|
2002–2003
|
4
|
(0)
|
|
2003
|
13
|
(1)
|
|
2003–2005
|
18
|
(2)
|
|
2005–2006
|
10
|
(1)
|
|
Total
|
378
|
(17)
|
|
Tim nasional
|
|||
1991
|
2
|
(0)
|
|
1991–1992
|
12
|
(2)
|
|
1992–2001
|
47
|
(5)
|
|
1995–2005
|
7
|
(0)
|
|
Kepelatihan
|
|||
2007–2008
|
|||
2008–2012
|
|||
2013–
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar